Materi Persaudaraan Setia Hati Terate (Panca Dasar) adalah materi
Pencak silat yang ada dan diberikan kepada siswa PSHT. Meskipun demikian bukan
siswa saja yang harus mempelajari dan memahami apa sebenarnya makna yang
terkandung dalam Materi Persaudaraan Setia Hati Terate atau Lima Panca Dasar
PSHT. Berikut Adalah penjelasan dan makna dari pada Materi pelajaran bagi siswa
Persaudaraan Setia Hati Terate yang terdiri terdiri dari :
1. Persaudaraan
2. Olah raga
3. Kesenian
4. Bela diri
5. Mental kerohanian
1. Persaudaraan
Sejarah telah mengungkap, sejak Ki Ngabehi Suro Diwirjo mendirikan
pencak silat dengan nama “Djojo Gendilo” dan hubungan batin antar saudara
bernama “Sedulur Tunggal Ketjer” sampai perkembangan yang dibawa oleh
Ki Ngabehi Hadjar Hardjo Oetomo dengan nama “Persaudaraan Setia Hati Terate”,
bahwa persaudaraan adalah suatu hal yang diutamakan bagi warga dan siwanya,
memberi kekuatan hidup serta membimbingnya dalam memperoleh kesejahteraan dan
kebahagiaan lahir batin. Persaudaraan
ada;ah hubungan batin yang erat antara seorang dengan orang lain, dalam hal ini
antara warga dengan warga atau antara warga dengan segenap umat manusia pada
umumnya. Persaudaraan ditanamkan sejak siswa pertama kali mengecap pertama kali
pelajaran SH. Dengan persaudaraan, manusia diperlakukan dan diakui sesuai
dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa, yang sama
derajatnya, yang sama haknya dan kewajiban-kewajiban asasinya, tampa membedakan
suku, keturunan, agama dan kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan social, warna
kulit, san sebagainya.
Syarat persaudaraan
Adapun syarat terjalinnya tali persaudaraan yang kekal dan abadi
dalam kehidupan warga Persaudaraan Setia Hati Terate adalah :
Saling
pengertian
Saling
mengasihi dan
Saling
bertanggung jawab
Sedangkan untuk menunjang terbentuknya tali persaudaraan
diperlukan adanya rasa :
ü Saling membutuhkan
ü Saling menghargai dan
ü Saling mempercayai
Pertentangan
politik sering terjadi dimana-mana, dari golongan tingkat atas sampai golongan
paling bawah. Malahan bisa juga terjadi antara kakak dan adik sekandung yang
berdiam disatu atap. Tetapi di bawah ikatan “persaudaraan” pertentangan politik
tidak akan pernah ada. Pertentangan politik tidak pernah dibawa kedalam
kehidupan saudara-saudara Persaudaraan Setia Hati Terate, juga tidak pernah
mempengaruhi jalannya latihan pencak silat. Di bawah bendera Persaudaraan Setia
Hati Terate masing-masing anggota menangggalkan baju kedinasan, baju politik,
baju partai, baju bisnis dan sebagainya. Masing-masing hanya mengenakan “baju
persaudaraan”. Mereka merasa solider,mereka merasakan ikatan tali persaudaraan
lebih mendalam dari ikatan tali hubungan keluarga atau saudara.
Hal ini tidak berarti dikarenakan si atasan dan si
bawahan adalah sama-sama Warga Persaudaraan Setia Hati Terate, maka si bawahan
boleh seenaknya sendiri. Misalkan si bawahan “njangkar” kepada
atasannya/pimpinannya. Atau dikarenakan kita sebagai srorang warga maka bolrh
seenaknya dengan pimpinan suatu instansi diluar lingkungan kita karena dia juga
seorang warga. Bukaan itu yang dikehendaki oleh persaudaraan tetapi yang
dikehendaki oleh persaudaraan adalah yang satu dan lainnya saling membutuhkan,
saling menghormati dan saling mempercayai. Masing-masing merasa dan mengakui
benar-benar sebagai saudara Warga Persaudaraan Setia Hati Terate yang lainnya.
Perwujudan persaudaraan
Selain
pengertian tersebut di atas, perwujudan dari Persaudaraan dalam perbuatan
antara lain :
1. Berjabat tangan
Berjabat
tangan pada saat bertemu dengan seurang lain atau saudara sendiri di luar
acara-acara tertentu (misalnya menyampaikan ucapan selamat) oleh sementara
orang yang menganggap dirinya berpendidikan dan berintelek adalah perilaku atau
adat kebiasaan orang-orang desa. Tetapi bagi orang-orang Persaudaraan Setia
Hati Terate, baik yang sarjana maupun yang tidak , baik yang berpangkat maupun
yang tidak ,berjabatan tangan adalah perwujudan tali persaudaraan, bahkan bisa
merupakan ciri khas dari orang Persaudaraan Setia Hati Terate. Berjabat tangan ini di lakukan pada setiap kali bertemu
atau akan berpisah dengan saudara SH yang lain, sebelum dan sesudah latihan,
serta pada saat sebelum dan sesudah sambung.
Arti
berjabatan tangan sebelum sambung, mereka (yang berjabatan tangan) ikhlas untuk
di pukul dan diminta keikhlasan saudara (lawan sambung) untuk dipukul.
2. Sambung
Dilihat
sepintas, sambung adalah suatu perkelahian dengan mengeluarkan kepandaian
bermain pencak silat. Bukankah dengan bersambung akan di cari suatu kemenagan ?
“mau menang sendiri” seperti halnya perkumpulan bulu tangkis, catur, dan
sebagainya justru suatu pertandingan sewaktu masih atau sesudah tidak berada
dalam suasana latihan di perkumpulan. Sambung
berlangsung di dalam dua keadaan, yaitu :
a. Sambung
dalam latihan
1.
Sesama
pelatih
Di sini sambung merupakan peragaan bagi pelatih untuk
memberikan contoh menggunakan teknik pencak silat yang baik kepada siswa.
2.
Antara
pelatih dengan siswa
Sambung
jenis ini kebanyakan siswa di wilayah cabang Malang dan sekitarnya merupakan
suatu pelajaran yang menakutkan, bahkan sempat menjadi momok dan merupakan
salah satu penyebab siswa keluar / tidak mengikuti latihan. Sebenarnya sambung
jenis ini mengandung pengertian sebagai berikut :
*
Melatih
keberanian siswa untik melawan seseorang di atas tingkatnya.
*
Memberi
kesempatan kepada siswa untuk mengeluarkan segenap kemampuan yang dimiliki, hal
ini tidak bias dilakukan bila siswa tersebut sambung dengan sesama siswa.
3.
Sesama
siswa
Sambung
sesama siswa dilaksanakan secara bertahap dengan pengertian membimbing siswa
berani menghadapi lawan dengan kesiapan penuh.
b. Sambung
di luar latihan
Sambung
jenis ini dilaksanakan pada saat : Pertemuan
antar warga Sifat sambung di sini adalah
merupakan “tombo kangen” suatu pertemuan antar warga walaupun telah dimeriahkan
oleh beberapa atraksi atau hiburan, hidangan dan lain sebagainya, namun tidak
akan cukup memuaskan apabila tidak diisi dengan acara sambung antar warga,
biasanya diiringi dengan instrumen, dilaksanakan secara bergantian yang sering
dinamakan dengan “Sambung Ganding” atau “Sambung Galang”. SHT Cup walaupun
sambung di sini dituntut untuk mencari suatu kemenangan (angka) sesuai
peraturan yang telah ditentukan, tetapi pesilat melakukannya seperti halnya
sewaktu dia masih menjadi siswa dalu ,hanya karena kewajiban belaka karena dia
sebagai atlit. Selesai melaksanakan sambung, kedua pesilat tersebut masih tetap
merasa dan mengakui benar-benar sebagai saudaranya.
3. Anjangsana
Anjangsana
adalah mengunjingi tempat kediaman (rumah) atau lokasi tempat tinggal seseorang
atau saudaranya. Macam anjangsana adalah :
a) Perorangan
Anjangsana
perorangan yang lazimnya berlaku di lingkungan warga PSHT adalah kedatangan
saudaranya yang muda ke kediaman (rumah) saudaranya yang lebih tua (sowan). Faedah dari anjangsana ini banyak , khususnya bagi
saudara yang lebih muda antara lain :
- Menambah
ilmu / pengetahuan PSHT
Pelajaran
di dalam PSHT sulit untuk dilukiskan banyaknya. Ibarat kedalaman air kalau seseorang
menyelam bertambah dalam dia tidak akan segera menemui dasarnya. Demikian pula
dengan pelajaran PSHT baru bisa disajikan lepada calon warga hanya sebagian
saja. Maksud dari anjangsana ini adalah harapan bagi si adik untuk menerima
atau memperoleh tambahan pelajaran dari si kakaknya. Sayangnya di jaman
sekarang sekarang ini si adik setelah mengalami saat-saat pengeceran memiliki
fildadah “rumongso biso” pada hal semestinya “biso-o rumongso” atau ibarat yang
lain adalah ketidakmungkinan si sumur mencari sumber untuk dituangi airnya.
-
Mempercepat doa-nya terkabul
Mengapa
anjangsana dikaitkan dengan terkabulnya doa ? dengan anjangsana kita berusaha
lebih mempererat tali persaudaraan sehingga apabila tali persaudaraan ini telah
terjalin erat hal-hal yang bersifat memutuskan tali persaudaraan baik disadari
maupun tidak akan sulit dimiliki seorang pendekar PSHT. Hal ini diperkuat pula
oleh ajaran dalam agama Islam mengenai salah satu syarat terkabulnya do’a
manusia adalah “…..tiada seorang muslim yang berdo’a kepada Allah dimana do’a
itu tidak dicampuri dengan dosa dan memutuskan tali kekeluargaan
(persaudaraan),……”.
- Kemajuan
lahiriah
Dengan
anjangsana ini bisa juga terjadi penambahan ilmu selainilmu SH (misalnya ilmu
dagang) atau aktifitas-aktifitas tertentu yang dapat meningkatkan taraf hidup
si adik.
- Dan
lain-lain.
b) Perkelompok
Anjangsana
yang dilakukan lebih dari seorang ketempat saudaranya ditempat lain nauk
seorang atau lebih bermanfaat :
o Tukar pengalaman
Merupakan
perwujudan lawaqtan antar Cabang dengan sarana pelatih tanding olah raga
(volley ball, sepak bola, dsb).
o Sarasehan ke-SH-an
Perusak Persaudaraan Walaupun demikian dengan persaudaraan bisa juga
menyebabkan kehancuran hubungan, kerenggangan hubungan batin bahkan putusnya
ikatan batin sesama warga dan hancurnya organisasi Persaudaraan Setia Hati
Terate yang sudah berusia 85 tahun lebih ini.
Hal ini
bisa terjadi apabila persaudaraan tersebut dinodai oleh :
-
Ingin
mencari menangnya sendiri
-
Merasa
paling super sendiri
Rasa
tersebut hanya dimiliki oleh seseorang yang masih terikat dan didorong rasa
ke-aku-annya yang tinggi “AKU” bisa timbul pada diri seseorang apabila dia
merasa telah memiliki segalanya,tidak perlu menghormati orang lain karena sia
merasa paling terhormat dan tidak perlu memberi kepercayaan kepada orang lain
timbul rasa ingin mencari menangnya sendiri dan paling super sendiri bisa
mendorong jauh kebelakang rasa kepentingan bersama, persatuan, dan pengorbanan
untuk organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate. Akibat dari ternodanya Persaudaraan maka akan
menyebabkan :
-
Timbulnya ketidak dsiplinan
- Tidak
tertib administrasi dan
- Tidak
tertib organisasi
Demikian
juga halnya mengapa organisasi Persaudaraan Setia Hati Terate tidak
mencantumkan kata-kata “Pencak Silat” dalam nama organisasi walaupun organisasi
tersebut mengajarkan pencak silat kepada murid-muridnya. Karena kalau ditulis
dengan nama “Persaudaraan Pencak Silat Setia Hati Terate”, maka yang ada di
dalam organisasi/kumpulan tersebut hanyalah orang-orang atau sekumpulan orang
yang bisa bermain pencak silat. Kalau demikian apakah di dalam tubuh
Persaudaraan Setia Hati Terate juga terdapat orang-orang atau sekumpulan
oaring-orang yang tidak bisa bermain pencak silat ? jawabannya juga tidak.
Kalau yang di maksud dengan orang-orang tersebut adalah seorang Warga. Tetapi
bagi seseorang yang yang diangkat sebagai Warga Kehormatan (seperti misalnya
Bapak Abdul Gafur), maka belum tentu dan tidak harus memiliki kemampuan bermain
pencak silat SH TERATE. Lalu mengapa nama organisasi tidak mencantumkan
kata-kata “pencak silat” ? Persaudaraan Setia Hati Terate tidak mengutamakan
pelajaran pencak silat, juga tidak lainnya, yang diutamakan adalah Persaudaraan
yang memberi kekuatan serta bimbingan dalam memperoleh kesejahteraan dan kebahagian
lahir batin.
Aspek
Pembinaan Persaudaraan
aspek
pembinaan persaudaraan dengan melihat kondisi usia siswa, dibedakan sebagai
berikut :
1. Siswa
Kanak-kanak
Pengenalan
dan pengembangan sikap terhadap kehidupan keluarga dan lingkungan.
2. Siswa
Remaja & taruna
•
Pengembangan sikap terhadap kehidupan keluarga
•
Pengembangan sikap terhadap kehidupan lingkungan
•
Pengembangan sikap terhadap masyarakat
• Rasa
tanggung jawab terhadap lingkungan
3. Siswa
Dewasa & Khusus Peresapan azas
persaudaraan Laku, penghayatan hakekat
persaudaraan Penghayatan sebagai insane
kamil/mahkluk social
2. Olah Raga
Salah satu
pelajaran yang sering dipakai sebagai perwujudan persaudaraan adalah dalam
bentuk pemahaman dan pendalaman pelajaran pencak silat. Pengertian olah raga
pada pencak silat adalah mengolah raga dengan gerakan-gerakan pencak silat yang
ada pada Persaudaraan SH Terate.
Pada saat
mempelajari permainan pencak silat, selain memperoleh kemampuan bisa bermain
pencak silat dengan baik maka raga atau tubuh sendiri memperoleh manfaat,antara
lain :
1) Memperbaiki Suasana Hati
a)
Peningkatan
Kadar Norepinefrin Para ahli tidak
dapat menerangkan dengan tepat mengapa atau bagaimana olah raga menyebabkan hal
ini. Beberapa penelitian mengungkap hal ini dapat disebabkan oleh peningkatan
kadar norepinefrin (suatu hormon yang penting untukmenghantarkan pesan-pesan
otak melalaui saraf-saraf tertentu di tubuh) di dalam otak. Perbedaan ini jelas
terlihat pada suatu kelaian kejiwaan yang disebut psikosis manik depresif, dimana
suasana hati pasien berubah-ubah di antara bahagia dan sedih. Selama fase manik
(gembira), kadar norepinefrin pasien meningkat, dan selama fase depresi, kadar
norepinefrin turun secara tajam.
b)
Peningkatan
Suplai Darah Ke Otak
Dengan olah raga suplai darah ke otak akan meningkat. Dengan
demikian maka otak tidak akan menerima lebih banyak oksigen. Orang-orang lanjut
usia yang diberi oksigen seringkali dapat berfikir dengan lebih jelas dan
suasana hatinya membaik.
c)
Penurunan
Kadar Garam Di Otak
Penurunan kadar garam di otak dapat memperbaiki suasana, Dr.
Robert Brown telah berhasil menggunakan olah raga dan diuretic untuk mengobati
wanita-wanita yang menjadi depresi tepat sebelum masa haid mereka. Ketegangan
sebelum haid dan depresi dapat disebabkan oleh tertahannya garam dalam tubuh
karena tingginya kadar hormon.
Selain itu, dengan olah raga dapat meningkatkan produksi keringat
dan drmgam diurotik mrningkatlah produksi air seni, sehingga akan menurunkan
jumlah garam didalam tubuh.
d)
Membuat
Tidur Lebih Nyenyak
Dr. Fred Baekland dari State University of New York, pada tahun
1966 merupakan orang pertama yang membuktikan secara ilmiah bahwalatihan fisik
yang keras membuat tidur menjadi lebih nyenyak. Sedangkan Dr. Colin Shapiro dari Johannesburg, Afrika Selatan
dan Dr. R.B. Zloty dari University of Manitoba di Canada dalam penelitiannya
secara sendiri-sendiri telah memperlihatkan jumlah tidur nyenyak adalah
sebanding dengan mengeluarkan energi di waktu siang hari. Makin banyak berolah
raga, maka tidurpun makin nyenyak.
e)
Meningkatkan
Perasaan Berprestasi
Partisipasi dalam program olahraga yang teratur memberikan kepada
banyak orang perasaan telah menyelesaikan suatu tugas sulit dengan baik “Setiap perasaan baik mengenai diri anda
sendiri memperbaiki suasana hati anda”. (Dr. Fred Goodwin dari National
Institute of Mental Healt).
2) Mengurangi Gangguan Jiwa
Tidak
hanya orang sehat yang memperoleh keuntungan dari program olahraga yang
teratur, tetapi menurut para ahli penyakit jiwa, orang dengan berbagai tingkat
penyakit jiwa pun mendapatkan manfaat dari olahraga. Dalam penelitian terkontrol tentang “jogging” sebagai
terapi untuk pasien dengan depresi klinis, Dr. John H. Greist, seorang ahli
ilmu jiwa dari University of Wisconsin, mengobati mereka dengan lari atau
psikoterapi. Para peserta mengisi daftar gejala yang dipakai secara luas untuk
mengukur derajat depresi. Setelah sepuluh minggu, Greist melaporkan bahwa
pelaripelari tersebut mengalami perbaikan besar. Sedangkan banyak pasien yang
mendapat psikoterapi tidak merasa baik daripad sebekumnya.
Kelainan
jiwa sering kali diikuti kelainan fungsi (Dr. Edward Greenwood Menigger
Foundation di Topeka, Kansas). Itulah sebabnya orang-orang dengan gangguan
emosional seringkali membuat gerakan-gerakan aneh dengan tubuh mereka. Tetapi
penyakit jiwa dan fisik adalah sejalan. Beberapa bentuk olahraga dapat membantu
penderita neurotik dan bahkan psikhotik yang paling beratpun.
3)
Membantu Jantung.
Bagaimana
olahraga membantu jantung ?
*
Olahraga
memperbesar semua arteri koronaria yangmemberi makan jantung.
*
Olahraga
meningkatkan peredaran darah koletarial (tambahan) sehingga ada lebih dari satu
pembuluh darah yang akan mensuplay darah dari satu pembuluh nadi terhalang,
darah dari pembuluh nadi lain akan memberi makan daerah tersebut mencegah
terjadinya serangan jantung.
*
Olahraga
menurunkan konsentrasi lemak darah. Tonjolan lemak yang meyumbat arteri konoria
menyebabkan serangan jantung. Kadar
lemak (trigliserida) dapat diturunkan dengan aktifitas disik yang keras (John Holloszy
– St. Louis). Penurunan kadar lemak darah mengurangi kecindrungan pembentukan
tonjolan lemak yang menyumbat pembuluh darah.
*
Olahraga
membantu jantung untuk mengambil oksigen dari darah lebih efektif.
*
Olahraga
menurunkan tekanan darah.
4) Tidak Membesarkan Atau Memburuk Otot
Biasanya
banyak wanita merasa takut bahwa setelah mereka mengikuti pencak silat maka
ototnya akan membesar dan buruk. Ini tidak mungkin akan terjadi, otot bisa
membesar apabila melakukan beban latihan ketahan seperti angkat beban.
Sedangkan olahraga pada pencak silat justru akan membentuk oto-oto yang panjang
dan bentuk badan yang kuat dan menarik.
5) Menghilangkan Lemak Yang Tidak Diinginkan
Berlatih
atau berolahraga selam sekurang-kurangnya 30 menit sehari akan membantu anda
menghilangkan lemak yang tidak diinginkan. Dr.
Michael Pollock dari Wake Forest University, memeriksa 32 pria, yang rata-rata
berumur 47 tahun dan telah melakukan jogging selama beberapa tahun. Pemeriksaan
tersebut menunjukkan bahwa lemak mereka10-15 % dibawah tingkat populasi umum
pada kelompok umur yang sama.
Ketika
melakukan latihan (senam/jurus), lemak dalam tubuh akan berubah menjadi energi
dan menambah massa otot. Otot jauh lebih berat daripada lemak. Itulah sebabnya
mengapa ukuran tubuh anda akan berkurang sebelum penurunan berat badan.
Daerah-daerah yang akan terbebaskan dari lemak diantaranya adalah perut, paha,
pantat, dan pinggul. Aspek pembinaan
olahraga :
Aspek
pembinaan kesenian dengan melihat kondisi usia siswa, dibedakan sebagai berikut
:
1) Siswa
Kanak-kanak Senam pagi Senam dasar Senam Massal
2) Siswa
Remaja & Taruna Jurus reflek,
olahraga Pertandingan pencak silat berat
3) Siswa
Dewasa & Khusus Olah raga nafas
pencak silat
3. Kesenian
Kesenian
sebagai salah satu aspek dalam Persaudaraan SH Terate merupakan bagian unsure
latihan yang perlu dikembangkan dari tingkat polos. Masam atau bentuk kesenian
terdiri dari permainan tunggal, permainan ganda dan pagelaran massal, yang
diwujudkan dalam paket-paket latihan sebagai pedoman dasar.
1. Sasaran
Ø
Memelihara
kaidah pencak silat yang baik dengan menumbuhakan kelenruran, keluwesan dan
keindahan gerak yang di hubungkan ddengan keserasian irama
Ø Sebagai latihan bagi siswa dalam pengembangan aspek pengembanagn
keserasian dan keselarasan yang diharapkan dapat berpengaruh dalam sikap dan
laku kehidupan.
2.
Pelaksanaan Kegiatan Kesenian
1. pola dasar gerak (lihat materi pembinaan teknik )
2. pola dasar teknik (lihat materi pembinaan teknik )
3. keserasian irama dan penjiwaan :ketepatan irama dan penjiwaan
gerak.
4. penguasaan arena : pengembangan pola dasar gerakan dan variasi
pola gerak
5. tahapan penilaian :
v
Pendahuluan
v
inti
permainan
v penutupan
pedoman
dan unsurunsur dasar latihan untuk tiingkatan siswa di susun dalam matriks.
3.Waktu
Latihan
Latihan
dilkukan secara teratur dan periodic
4. Jenis
Penampilan dan Pagelagelaran
Ø
penampilan
di arena tertutup
Ø
penampilan di arena terbuka
Ø
penampilan
di panggung
Ø pagelaran missal
5. Irama
Pengiring
Ø
gamelan
Ø
gendang
pencak
Ø
jidor
Ø
music
Ø
keroncong
Ø alat musik/ tabuhan lainnya
6. aspek pembinaan kesenian
Aspek
pembinaan kesenian dengan melihat kondisi usia siswa, dibedakan sebagai
berikut:
v siswa kanak kanak
Ø
pengenalan
irama
v
siswa
remaja dan taruna
Ø perpaduan gerak dan irama (masal berirama )
v siswa dewasa dan khusus
Ø penghayatan keselarasan
4. Bela diri
Dengan
pelajaran pencak silat, dengan kejiwaan untuk mengenal “sang pencipta”dan
mengenal “diri pribadi” maka pencak silat berfungsi sebagai alat /senjata untuk
membela diri / untuk mempertahankan kehormatan bukan untuk membela seseorang,
tetapi hanya melayani seseorang apabila keadaaan memang terpaksa dan
diperlukan. Persaudaraanb setia hati terate ti dak mengajarkan seni bela diri
lainnya kecuali pencak silat karena pencak silat adalah seni membeladiri asli
dari bangsa indonesia yang mutunya tidak kalah dengan beladiri yang lain.
Dengan demikinan persaudaraan SH terate juga memperrtahankan dan mengembangkan
kepribadian bangsa indonesia. Karena nilai nilai kemerdekaan berkepribadian
indonesia, karrena “bangsa yang terjajah apabila bangsa tersebut tidak memiliki
kepribadian”.
5. Mental kerohanian
Merupakan
tujuan akhir persaudaraan SH Terate. Disini ment5al kerohanian/ keshan
berpedoman pada “ mengenal diri sendiri sebaik-baiknya”. Tujuan dari pelajaran
persaudaraan SH Terate adalah mendidik manusia dalam menempuh kehidupan ini
memproleh kebaahagian dan kesejahteraan dunia akhirat.
Setelah
pribadi manusia persaudaraan SH Terate sudah amntap berjiwa PSHT barulah dia
baru bisa melaksanakan tugas dan kewajibannya di alam mayapada ini, yaitu “
memayu hayuning bawono”. Selama manusia Persaudaraan SH Terate, mustahil kalau
dia bisa mengemban tugas “ memayu hayuning bawono”.
Mental
kerohanian dan Ke-sh-an adalah sumber asas ketuhanan Yang Maha Esa. Kita harus
sadar bahwa sesungguhnya manusia sebagai individu itu tidak hidup dengan
sendirinya tanpa ada yang menghidupkan atau dapat pula di katakan bahwa sebagai
individu itu sesungguhnya hanyalah suatu “objek”dari pada “ subjek mutlak”.
Yaitu yang maha esa.
Tanpa
memberikan mental kerohanian, ibaratnya hanya mencetak “tukang pukul”. Ini
hanyalah suatu hal yang keliru dan tidak dinginjkan ooleh Persaudaraan SH
terate. Perlu diingat, bahwa pencak silat hanyalah merupakan sarana / pelajaran
sampingan, yang diutamakan adalah membentuk manusia persaudaraan SH Terate dan
bisa memayu
hayuning bawono.